+62 857-9293-7245 pwpiibali@gmail.com

BULELENG, (PIIBALI.OR.ID) — Pelajar Islam Indonesia (PII) Bali melaksanakan audiensi bersama Dinas Kebudayaan Kab. Buleleng pada hari Jum’at  (04/10/19). Pada kesempatan itu pengurus wilayah yang diwakili oleh Fadzrul Afyan (Ketua Umum PII Bali), Fikri Abdul Gani (PPO), dan Nur Sukma Merdekawati (Keputrian) serta perwakilan pengurus daerah PII Buleleng yang diwakili oleh Wayan Milda Putri Rizqiawati (Ketua Umum PII Buleleng) dan Silah Patricia Agustin (PPO),menyampaikan banyak hal berkaitan dengan profil dan sejarah Pelajar Islam Indonesia (PII) serta meminta dukungan untuk event pelajar sebagai rangkaian acara pembukaan SDPW (Sidang Dewan Pleno Wilayah) Pelajar Islam Indonesia (PII) Bali  yang akan dilaksanakan  di Kabupaten Buleleng  pada tanggal 12-13 Oktober 2019 dan lainnya.

Pengambilan tema “Meningkatkan Peran PII Bali Dalam Pendidikan dan Kebudayaan yang Kritis, Konstruktif, dan Partisipatif.”  Menjadi suatu keharusan untuk menyatukan persepsi ke Bhinekaan dalam mengawal suatu kemajuan pelajar dan bangsa Indonesia , dari kencangnya arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi yang bersifat positif maupun negatif  dan  tak dapat dicegah kedatangannya.

Terkikisnya kebudayaan akibat kiblat yang berbelok menuju barat ,mengakibatkan pelestarian budaya yang ada semakin menurun,akibatnya kebudayaan yang ada akan punah karena tergerus oleh zaman yang semakin berkembang. Oleh karena itu diperlukan adanya program-program yang mendukung terlaksananya kebudayaan sehingga menjadi ikon bagi suatu wilayah maupun daerahnya masing-masing.

Bapak Drs. Gede Komang M.Si, Kepala Dinas Kebudayaan Kab. Buleleng menanggapi positif mengenai hal itu dan mendukung penuh kegiatan yang akan dilaksanakan.Tak lupa beliau menyampaikan pesan “Agar generasi muda fokus pada pendidikan serta menjauhi hal-hal negatif.” Dan dalam kesempatan tersebut PII Bali berkesinambungan dengan Dinas Kebudayan Kab. Buleleng dalam rangka mendukung budaya muslim di Bali bersama PII kedepannya serta menjaga kerukunan ,menyatukan perbedaan dengan asah,asih,asuh  (saling mengingatkan,saling mengasihi,saling mengasuh/membimbing) untuk membangun Indonesia lebih maju. (milda)